Jumat, 14 Februari 2014

Kepada Sesiapa yang Akan Mendampingiku Kelak #14


Halo, kau yang nantinya akan berada di sampingku ketika tiba saatnya.
Aku tidak tahu apakah kita sudah dipertemukan atau belum. Aku juga tidak tahu apakah kau seorang lelaki gundul ataukah berambut cepak rapi. Aku tidak menemukan petunjuk apapun tentangmu, selain kau seorang laki-laki yang sudah pasti terbaik untukku.

Mungkin kita memang belum bertemu, mungkin pula kita pernah satu kali bertatap muka di tempat yang tidak pernah kita duga sebelumnya. Mungkin kita sedang sama-sama menunggu waktu itu; saat akhirnya kita mendapat keyakinan bahwa kau memang tercipta untukku dan aku tercipta dari tulang rusukmu.
Selama ini, aku bertanya-tanya: Adakah seseorang di sana yang dapat mengerti seluruh cerita-cerita dan keluh kesah manjaku tanpa sekalipun memberi penilaian? Adakah seseorang di sana yang rela menjadi partner gilaku? Adakah seseorang di sana yang mampu melihat kekurangan-kekuranganku dan menutupinya dengan kelebihan-kelebihan yang dimiliki? Adakah seseorang di sana yang bersedia menjadi imam dan kepala keluarga dari keluarga kecilku kelak? Adakah seseorang di sana yang dapat membawaku menjadi ciptaan Allah yang jauh lebih baik dari sebelumnya?

Pertanyaan-pertanyaan itu memang terlalu dini untuk ditanyakan, namun aku sudah menemukan jawabnya: ada. Kau, yang entah membaca surat ini atau tidak, sudah dipersiapkan Allah untuk memintaku pada Ayahku pada saat yang tepat. Yang akan menerimaku dalam segala kurang dan lebihku. Yang akan menemaniku meraih cita-cita yang belum tercapai. Yang akan menjadi pria ketiga yang kucintai sepenuh hati setelah ayah dan adik lelakiku. Yang akan menjadi pemimpin dalam setiap langkah yang akan kita jalani.

Kau mungkin tidak sempurna, begitupula aku. Tapi hingga saat yang kita tunggu itu tiba, aku akan terus berusaha memantaskan diri untuk menjadi pendampingmu yang baik dan solehah. Bukankah Allah sudah menentukan, "Lelaki yang baik hanya untuk wanita yang baik. Wanita yang baik hanya untuk lelaki yang baik." Dan karena aku menginginkanmu, seseorang yang sudah tentu baik untukku dan keluargaku (juga keluarga kita), maka aku harus memperbaiki diri menjadi sosok wanita yang pantas mendampingimu.

Aku yakin, tingkah-tingkah anehku yang mungkin kebanyakan orang tak dapat memahami, akan kau pahami dan mungkin menjadi bagian favoritmu dariku. Bagian dirimu yang tidak kau suka, mungkin juga akan menjadi bagian yang paling kugemari. Aku percaya, pasangan diciptakan untuk saling melengkapi, dan aku menunggu saat kau akhirnya menempati ruang kosong dalam hidupku; menyempurnakannya.

Sabarlah menunggu. Aku takkan ke mana-mana.



Pasuruan, 14 Februari 2014.
Dari yang sedang mempersiapkan diri bertemu denganmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar